Para pesilat yang bertanding dalam kejuaraan digelar SPDKK itu
berasal dari 20 perguruan di Kota Medan. Enjang Bahri dalam sambutannya
mengatakan pencak silat sebagai warisan budaya Indonesia sepatutnya
dijaga dan dilestarikan.
“Melalui kejuaraan ini, SPDKK ingin olahraga pencak silat lebih
bergeliat. Ada 43 perguruan pencak silat, bagaimana ini semua bisa
bersatu. Pencak silat ini asli kebudayaan Indonesia, harus kita
bangkitkan. Kita tunjukkan bahwa pencak silat itu hidup,” tuturnya.
Dalam kegiatan yang turut dihadiri Ketua Umum Pengprov IPSI Sumut Hj
Dahliana dan Ketua IPSI Medan H Ahmad Arief SE MM, Enjang menambahkan
kejuaraan ini juga dijadikan sebagai ajang mempererat silaturahim
antar-perguruan pencak silat.
“Insan silat harus bersatu, bersama-sama membesarkan olahraga leluhur
ini. Pencak silat sejatinya tidak boleh kalah terkenal dengan olahraga
dari luar. Pencak silat harus bisa menjadi olahraga paling populer di
negeri tempat lahirnya,” tegasnya.
Ketua Umum Pengprov IPSI Sumut, Hj Dahliana, mengapresiasi SPDKK yang
peduli dengan perkembangan pencak silat dengan menggelar kejuaraan ini.
Dia menilai kejuaraan ini akan sangat bermanfaat bagi atlet yang akan
mengikuti berbagai kejuaraan bergengsi.
“April atau Mei akan ada Pekan Olahraga Pelajar Daerah Sumatera Utara
(Popdasu) dan O2SN pada Juni mendatang. Harapan kami, hasil kejuaraan
ini sebagian besar sebagai cikal bakal atlet yang tampil dalam kejuaraan
tersebut,” ucapnya.
Ketua IPSI Medan, Ahmad Arif SE MM, mengatakan kejuaraan seperti ini
memang sangat dibutuhkan sebagai tolok ukur kemampuan atlet dan ajang
evaluasi bagi para pelatih. Ketua Panitia, Ilyas Nasution, melaporkan
231 peserta kejuaraan terdiri atas 151 putra dan 80 putri.(wol/aa/waspada/data1)
MEDAN, WOL
– 231 pesilat bersaing memperebutkan Piala Ketua Umum Perguruan Seni
Pembela Diri Kencana Kwitang (SPDKK), H Enjang Bahri SH. Kejuaraan
bersifat terbuka ini berlangsung di Gelanggang Remaja, Jalan Sutomo
Ujung Medan, 11-13 Maret 2016.
0 komentar:
Posting Komentar